Orange Design Pointer

Rabu, 22 April 2015

Kemiskinan Indonesia

Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang terletak di antara tanah besar Asia Tenggara dan Australia. Dan merupakan Negara keempat paling banyak penduduk. Sebagai sebuah bagian dari dunia yang makin mengglobal maka Indonesia tentu akan disinggahi oleh orang yang berasal dari luar negeri.

Terkadang kita hanya melihat kelebihan Negara kita untuk di “pamerkan” ke negeri tetangga, tanpa mengingat apa kekurangan Negara kita. Banyak sekali kekurangan di Negara kita, salah satunya adalah Kemiskinan.

Kemiskinan adalah sebuah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanana, pakaian, tempat berlidung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Di Indonesia kemiskinan masih menjadi masalah besar yang ditunggu penyelesaiannya. Berbagai upaya dilakukan untk mengentaskan kemiskinan, tetapi angka kemiskinan tidak turun secara signifian. Menurut Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin Septemberr 2014 mencapai 27.73 juta orang atau 10.96%, sedangkan julah pengangguran meningkat menjadi 7.24 juta orang menurut data tahun 2014. Dan jumlah penduduk miskin pada tahun 2015 di prediksi mencapai 30.25 juta orang atau sekitar 12.25% dari jumlah penduduk Indonesia.

Di Indonesia, pengentasan kemiskinan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional. Terdapat beberapa kelemahan program pengentasan kemiskinan, yaitu:
  • Masih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi makro daripada pemerataan
  •  Sentralisasi kebijakan daripada desentralisasi
  • Lebih bersifat karitatif faripada transformative
  •  Memposisikan masyarakat sebagai objek dan bukan subjek

Asumsi permasalahan dan solusi kemiskinan serin dipandang sama daripada pluralistis kemiskinan disebabkan oleh:
  • Imigrasi berkebanyakan tanpa ada saringan, sehingga orang desa yang tidak memiliki kemampuan pun bias tinggal di Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Penduduk bias keluar masuk sebuah daerah tanpa adanya pemeriksaan lengkap. Menyebabkan over populated dan tidak sebanding dengan supply kita.
  • Tidak mau usaha/malas, cepat merasa puas, dan tidak terampil. Tanpa pendidikan pun sebenarnya tidak masalah, asalkan dia mau bekerja keras dan terus menerus menambah pengetahuan dan penguasaan teknologi.
  • Krisis ekonomi yang berkepanjangan, dampak dari permasalahan krisis ekonomi ini adalah makin banyaknya anak putus sekolah, pengangguran karena di PHK, gizi buruk, bahkan ada yang makan “nasi aking”.
  • Masyarakat kategori ekonomi kelas menengah ke atas yang kurang memiliki rasa empati dan apatis terhadap orang-orang miskin di sekitar mereka. Hal ini perlu kesadaran diri untuk bias membuka diri menjadi lebih peka dalam membantu sesama.
  • Kebijakan pemerintah
  • Kondisi Geografis yang sulit dijangkau untuk memberikan bantuan. Karena jalan yang masih turun naik bukit, hutan belantara, dan menyebrangi sungai menjadi salah satu kendala pemerataan pemberian bantuan dan pembangunan
  • Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longor, banjir, dan tsunami membuat masyarakat kehilangan harta bendanya sehingga harus mengulang kembali membangun perekonomian dari awal lagi.


Sumber: